top of page
Search
Writer's pictureDadang Solihin

Milenial Bangkit Disaat Krisis

Updated: Aug 19, 2021

Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Fair

Jakarta, 28 November 2020


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Salam sejahtera,

Yth.

  • Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta;

  • Ketua BEM Fakultas Ilmu Komputer, UPN Veteran Jakarta;

  • Para Pembicara;

  • Para peserta Forum dan peserta Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Fair;

  • Hadirin yang saya hormati;

1Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karuni-Nya di tengah pandemi Covid-19 hari ini kita dapat mengikuti kegiatan Closing Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Fair, dengan tema Milenial Bangkit Disaat Krisis, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, melalui Zoom Meeting.


Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya mewakili Bapak Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta mengucapkan terima kasih atas undangan sebagai Narasumber dalam kegiatan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Fair, dengan tema Milenial Bangkit Disaat Krisis.


Saya menyambut baik prakarsa Ketua dan segenap Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta menyelenggarakan kegiatan FIK Fair yang memiliki arti penting bagi para mahasiswa atau generasi milenial dalam rangka pengenalan dan peningkatan kemampuan di dunia informasi, pengetahuan dan teknologi komputer.


Kegiatan yang difasilitasi BEM FIK UPN Veteran Jakarta, dengan menyelenggarakan FIK Fair, diharapkan dapat memerankan sebagai agent of economic development, disamping sebagai agent of education dan agent of research and development. Terlebih disaat Bangsa Indonesia menghadapi pandemi Covid-19, yang masih melanda hampir di seluruh kota/daerah di Indonesia sejak bulan Maret 2020.


Pada kesempatan yang baik ini, berbagai pihak dari kalangan Perguruan Tinggi, Asosiasi Profesi, dan Organisasi kemasyarakatan telah memberikan masukan melalui forum seminar, diskusi dan lainnya dalam penanganan Pandemi Covid-19 di Jakarta. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para narasumber, para Pakar Kesehatan dan Pakar Ekonomi/Sosial yang senantiasa menyampaikan materi sesuai bidang yang keilmuan dan keahllian yang ditekuninya, serta memberi masukan dalam menangani Covid-19 di Jakarta, dan sekitarnya (Bodetabek).


Sekilas perlu saya sampaikan Data Pemantauan Covid-19 di Jakarta sampai tanggal 25 November 2020, terkonfirmasi sebanyak 130.461 orang kasus positif, 8.778 dirawat, 119.099 pasien sembuh, dan sebanyak 2.584 orang meninggal.


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang telah menjadi perang global, karena penyebarannya telah menjangkiti hampir seluruh negara-negara di dunia, di Indonesia, termasuk di Provinsi DKI Jakarta yang dampaknya kian terasa, menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan sosial masyarakat dan dunia usaha. Pasar, perdagangan, perindustrian dan kegiatan perekonomian termasuk usaha informal banyak yang terhenti atau bahkan mengalami kebangkrutan.


Pada awal pandemi Covid-19 mewabah di Jakarta (bulan Maret-April 2020), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan, antara lain :

  • Mewajibkan warga kota Jakarta menerapkan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun);

  • Menerapkan PSBB secara ketat, dan dilanjutkan dengan Kebijakan PSBB Transisi;

  • Menyiapkan distribusi bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid-19 (kebijakan ini masih berlangsung sampai saat ini).

Sektor yang paling terasa tertekan akibat dampak Covid-19 adalah sektor rumah tangga, UMKM, jasa, korporasi (meliputi manufaktur, diperdagangan, transportasi, akomodasi seperti perhotelan dan restoran) dan sektor keuangan. Kondisi tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

10. Akibat Covid-19, berdampak lesunya dunia usaha dan industri sehingga mulai terjadi PHK, penerbangan melalui bandara banyak yang dibatalkan, kunjungan wisatawan, tingkat okupansi hotel-hotel dan rumah makan menurun hingga sekitar 50% bahkan lebih, demikian pula dengan impor dan ekspor.

\

Kondisi tersebut telah menjadikan masalah yang dialami Kota Jakarta, sehingga di Jakarta mengalami krisis kesehatan yang berdampak pada krisis ekonomi yang cukup luas. Krisis pandemi Covid-19 agak unik bila dibandingkan krisis-krisis yang pernah terjadi sebelumnya, karena berdampak pada pelaku-pelaku Mikro/Kecil dan juga terkena di 2 (dua) aspek supply dan demand.


Untuk mencari solusinya tentu tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan deduktif, tetapi juga perlu mengkoordinasikan induktif. Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap melalui kegiatan seperti ini yang diikuti oleh banyak komponen, kita akan mendapatkan perspektif yang lengkap, harapannya stimulus, paket kebijakan yang disusun di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini sesuai dengan target yang ingin kita capai.


Momen krisis dampak pandemi Covid-19 yang terjadi di Jakarta, yang juga terjadi di daerah/kota lainnya di Indonesia, merupakan momentum bagi kalangan generasi muda/kalangan Milenial bangkit mengambil inisiatif dan menunjukkan potensinya. Apalagi para mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta, memiliki kemampuan mengembangkan jejaring melalui IPTEK yang dimilikinya.


Salah satu sektor unggulan yang menjadi prioritas pembangunan di Jakarta, yaitu pengembangan ekonomi kerakyatan, seperti program JakPreneur, UKM dan UMKM. Saya berharap, Perguruan Tinggi di Jakarta dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dapat memperhatikan dampak perekonomian di DKI Jakarta.


Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, telah diamanatkan 3 (tiga) jenis pendidikan tinggi untuk dilaksanakan di Indonesia, yaitu pendidikan tinggi akademik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, perguruan tinggi vokasi untuk mengembangkan ketrampilan, dan perguruan profesi untuk mengembangkan keahlian khusus.


Untuk itu, saya berharap perguruan tinggi yang melakukan aktivitas penyelenggaraan pendidikannya di Jakarta, dapat menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan di era globalisasi, dan bersaing di pasar global. Perguruan tinggi juga perlu terus meningkatkan kemampuan SDM (dosen, dan tenaga kependidikannya).

Pada kesempatan yang baik ini, sekali lagi saya tegaskan bahwa pelibatan pimpinan perguruan tinggi, dosen dan tenaga kependidikan serta mahasiswa melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat memiliki aspek penting untuk menghasilkan kualitas kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jakarta, karena :

  • Perguruan tinggi sebagai bagian dari dunia pendidikan sering dijuluki sebagai agent of exchange/agen perubahan yang bisa mengubah lingkungan masyarakat disekitarnya menjadi lebih baik;

  • Bagi generasi muda/mahasiswa sebagai generasi milenial yang menjadi bagian dalam kehidupan di kampus/perguruan tinggi bisa melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan mudah, karena di dukung oleh teknologi digital untuk melakukan aktivitasnya;

  • Manfaat yang dapat diperoleh bagi Perguruan Tinggi utamanya para mahasiswa dapat memperluas jaringan komunikasi, melatih menggunakan ilmu yang didapat di bangku kuliah, hingga prestasi mahasiswa dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat di lingkungannya.

Saya perlu sampaikan bahwa kota Jakarta ingin membangun sebuah kota dengan pendekatan Kolaborasi, yang melibatkan dan dikerjakan untuk warga DKI Jakarta bukan sekedar program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tetapi program untuk Kota Jakarta dilakukan bersama-sama oleh seluruh pelaku bisnis di Jakarta. Jadi kita ingin agar semua rencana kebijakan mendasarkan kepada prinsip melibatkan semua.


Kami menyadari dalam suasana krisis seperti saat ini, keterlibatan antara pemerintah dengan di luar pemerintah harus ada, bukan saja komunikasi tetapi juga kesamaan informasi, kesamaan pandang untuk membuat kebijakan yang sesuai problemnya. Artinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berharap bisa meyakinkan multi sektor dan juga berharap ada rekomendasi-rekomendasi kebijakan praktis yang bisa menjadi pegangan bagi kita. Ini memang menjadi suatu tantangan yang cukup unik, karena secara kebetulan Jakarta memiliki porsi spending di aspek konsumsi yang cukup tinggi, di sisi lain kita menyadari bahwa ketergantungan Jakarta pada wilayah yang lain cukup besar.


Kita bisa melihat ini dari aspek pengaruh Jakarta untuk menggerakkan ekonomi Indonesia. Apabila di Jakarta terjadi perbaikan ataupun pergerakan maka yang disebut ketergantungan Jakarta pada daerah menjadi Jakarta menggerakan daerah, karena kita di Jakarta bisa menciptakan demand. Kalau kita bisa menciptakan demand, maka ini akan menjadi pulling factor bagi berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Kita berharap dari forum diskusi dengan tema Milenial Bangkit Disaat Krisis ini, akan muncul perspektif-perspektif baru yang bisa kita terapkan ataupun laksanakan, yang dirintis mulai dari para mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta.

21. Akibat Covid-19 juga telah mengubah gaya hidup dan gaya bekerja penduduk kota dan bersiap menuju tatanan Adaptasi Kehidupan Baru (new normal), meskipun harus beraktifitas keseharian tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.


Komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus mengutamakan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu atau pra sejahtera yang mencapai sekitar 1,2 juta orang dan penerima bansos dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mencapai sekitar Rp. 4,8 triliun. Anggaran yang ada di fokuskan untuk membiayai kesehatan, dampak ekonomi dan bantuan sosial yang terkait dengan Covid-19. Semua ini dilakukan sesuai komitmen, bahwa pemerintah harus mampu menjaga perannya sebagai pemberi lapangan kerja bagi rakyatnya.


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak semua elemen masyarakat, untuk menjadi ksatria di barisan terdepan dalam menangani dampak Covid-19 dan memutus mata rantai penyebarannya. Semua harus bersikap tangguh, tidak loyo, tetap penuh komitmen untuk rakyat, tetap tegak bersemangat dan sekali lagi bergerak pada barisan terdepan untuk menumbuhkan kesejahteraan masyarakat, terlebih lagi kita akan segera memasuki tatanan Adaptasi Kehidupan Baru, era yang merubah tatanan kehidupan sehari-hari, terutama berperilaku dalam azas Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).


Demikian materi narasumber pada acara kegiatan Closing Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Fair, dengan tema Milenial Bangkit Disaat Krisis. Selamat berdiskusi, semoga Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan petunjuk dan ridho-Nya kepada kita semua.

Sekian, terima kasih.


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 views0 comments

Recent Posts

See All

コメント


bottom of page