top of page
Search
Writer's pictureDadang Solihin

Deputi Gubernur DKI: Pariwisata Jakarta Harus Jadi Primadona Bleisure Travelers

Sumber: Kosadata

Jakarta juga punya sejumlah lokasi MICE yang cukup representatif. Misalnya, JCC, JIExpo Kemayoran, Grand Sahid Jaya dan Bidakara. Dadang Solihin, Deputi Gubernur DKI

KOSADATA – Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata Dadang Solihin mengatakan, Jakarta sebagai pusat Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) terbesar setelah Bali memiliki ruang potensial pengembangan pariwisata lebih lanjut melalui ‘Bleisure Travels’ atau pebisnis memanfaatkan kesempatan sambil berwisata. Hal ini disampaikan Dadang saat mengikuti Digital Leadership Academy (DLA) yang diselenggarakan Kemenkominfo RI beberapa waktu lalu. Dadang menuturkan bahwa saat ini wisata bisnis ke Indonesia belum terlalu dioptimalkan. Demikian itu tercermin dari spending per kunjungan yang lebih rendah dibandingkan wisata leisure. “Salah satu tren wisata terkini adalah merangkai perjalanan dengan leisure yang secara signifikan dapat meningkatkan length of stay dan avarange spanding wisatawan mancanegara,” ujar Dadang di Jakarta, Selasa (16/11/2021). Untuk mengoptimalkan tren tersebut, kata Dadang, intensitas promosi wisata leisure bagi peserta internasional event yang sudah dijadwalkan di Indonesia dapat ditingkatkan. Sementara itu dalam mendongkrak tren bleisure travels, Dadang menyampaikan bahwa potensinya sangat dapat dikembangkan. Lantaran, kinerja MICE di Jakarta belakangan ini menunjukan tren positif. Hal itu tercermin dari meningkatnya peringkat MICE di kancah internasional pada tahun 2018 lalu.


Terlebih, lanjutnya, sebuah penelitian oleh Concur Hipmunk menyebutkan bahwa 38 persen bleisure travelers datang dari kaum milenial. “Para Generasi X juga ikut nimbrung untuk urusan bleisure travel. Di mana, mereka menyumbang angka 31 persen bersanding bersama kaum Baby Boomers yang notabene para pekerja profesional berusia lanjut,” katanya. “Data dari National Car Rental lewat penelitian ‘State of Business Travel Survey’ menerangkan bahwa 90 persen dari kaum millenial selalu menyempatkan diri untuk pergi liburan selama perjalanan bisnis mereka,” sambungnya. Dari hasil analisi SWOT yang ia lakukan, Dadang mengonfirmasi adanya potensi yang dimiliki Pemprov DKI berkaitan dengan infrastruktur, sarana dan prasarana MICE di Jakarta. Misalnya, keberadaan kantor pusat berbagai institusi, ketersediaan vanue MICE yang refresentatif dan ketersediaan akomodasi serta akses bandara. “Jakarta juga punya sejumlah lokasi MICE yang cukup representatif. Misalnya, JCC, JIExpo Kemayoran, Grand Sahid Jaya dan Bidakara,” tegasnya. Meski demikian, riset menunjukan adanya sejumlah kekurangan (kelemahan) yang mesti jadi prioritas dan fokus garapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mempertahankan kinerja penyelenggaraan MICE nya saat ini. “Pemerintah harus berkomitmen mengembangkan MICE di Jakarta dan menekan kemacetan dengan menguatkan regulasi transportasi,” ungkapnya.


Sekretaris Jenderal Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (IKAL) DKI Jakarta ini juga menyebutkan bahwa sedikitnya ada 10 lokasi di Jakarta layak dipertimbangkan sebagai atraksi utama pendukung potensi bleisure travels. “Yaitu Grand Indonesia Mall dan Centeal Park sebagai kawasan Shoping, Museum BI, Museum Nasional dan Kota Tua sebagai kawasan wisata sejarah, TMII dan Dunia Fantasi sebagai kawasan rekreasi, Mesjid Istqlal dan Katedral sebagai kawasan wisata religi serta Monumen Nasional (Monas),” pungkasnya. Sebagai informasi, MICE dalam industri pariwisata atau pameran merupakan suatu jenis kegiatan pariwisata di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. Diketahui, dalam kegiatan DLA yang dilaksanakan secara virtual selama tiga minggu tersebut, Dadang mengikuti sejumlah pelatihan dengan nara sumber sebagian besar merupakan para Guru Besar dari Tsinghua University China dengan studi kasus negeri China dan materi pelatihan tentang Digital Transformation with 5G & AI, Digital Economy, Smart Tourism, Block Chain, Business Model Innovation, Financial Technologies dan lain-lain.

0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page