Sumber: Kosadata
Wujudkan kesiapsiagaan kita, dengan 3 (tiga) kata kunci “SIAGA, TANGGAP, GALANG” dengan tetap menerapkan 3 (tiga) protokol Kesehatan (3M) -Ahmad Riza Patria, Wagub DKI-
KOSADATA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa dalam penanggulangan bencana di wilayahnya diperlukan sinergitas multi pihak dan kolaborasi pentahelix antara pemerintah, TNI-POLRI, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media massa, agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan optimal. Hal itu disampaikan Ariza saat memimpin kegiatan Apel dalam Rangka Penempatan Petugas Penanggulangan Bencana dan Pendistribusian Sarana Penguatan Penanggulangan Bencana atau Sarana Pendukung Musim Hujan di 5 (Lima) Wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu di Kantor BPBD Provinsi DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu sore (29/12). “Prioritas Pemprov DKI Jakarta dalam penanggulangan bencana ada dua hal, yaitu memastikan tidak ada korban jiwa; mitigasi bencana melalui Siaga, Tanggap dan Galang,” ujar Ariza, dikutip pada Kamis (30/12/201). “Kedua, recovery. Percepatan memulihkan kondisi kembali normal sehingga semua yang terdampak dapat menjalani kehidupan yang biasa dengan baik,” sambungnya. Lebih lanjut Ariza pun menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak atas pengabdian sebagai pejuang kemanusiaan selama ini. “Wujudkan kesiapsiagaan kita, dengan 3 (tiga) kata kunci “SIAGA, TANGGAP, GALANG” dengan tetap menerapkan 3 (tiga) protokol Kesehatan (3M),” imbuhnya. Senada dengan Ariza, Sekretaris Jenderal Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) DKI Jakarta Dadang Solihin mengatakan, dalam melaksanakan SIAGA, TANGGAP, GALANG, perlu dibangun kesadaran masyarakat bahwa Indonesia memang berada di wilayah rawan bencana. Sehingga, kata Dadang, kondisi ini seharusnya diketahui dan dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia. “Dengan memiliki kesadaran bahwa kita hidup di daerah yang rawan bencana maka diharapkan timbul kebiasaan positif untuk hidup berdampingan dengan bencana,” tegas Dadang. Ke depan, lanjut Dadang, pada setiap program/ kegiatan pembangunan agar Pemprov DKI memasukkan variabel kebencanaan dalam penghitungan formulasi pembangunan. Kemudian, sambungnya, masyarakat agar membiasakan diri serta menyiapkan mental untuk tidak mudah panik pada saat terjadi bencana. “Teknologi internet dapat dimanfaatkan sebagai media untuk berkomunikasi, publikasi informasi tentang potensi ancaman, publikasi informasi tentang jalur evakuasi, lokasi Posko, dan pusat-pusat pelayanan terdekat,” pungkas Dadang. Perlu diketahui, dalam kegiatan Apel tersebut, Pemprov DKI secara simbolis melakukan Penempatan Petugas Penanggulangan Bencana sebanyak 170 (seratus tujuh puluh) petugas pada 5 (Lima) Wilayah Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta. Kemudian penyerahan Sarana Pendukung Menghadapi Musim Hujan pada 5 (Lima) Wilayah Kota dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, dan Satpol PP Provinsi DKI Jakarta dengan rincian : • Perahu PE : sebanyak 230 unit • Ring Buoy : sebanyak 460 buah • Senter Jinjing : sebanyak 1.000 buah • Tenda Pengungsi : sebanyak 70 unit • Velbed : sebanyak 720 buah • Bilik Isolasi : sebanyak 700 buah Para petugas dan sarana yang didistribusikan ini nantinya akan disebar pada masing-masing kecamatan dan kelurahan pada setiap wilayah kota.
Comments