top of page
Search

Pengembangan Energi Surya di Indonesia

Peringatan dan Refleksi Tiga Tahun Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap

Kamis, 24 September 2020


Pada 13 September 2017 lalu, 14 lembaga termasuk Institute for Essential Services Reform (IESR) mendeklarasikan Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) yang bertujuan untuk mendorong pengembangan energi surya di Indonesia, khususnya PLTS atap. Dalam tiga tahun terakhir, energi surya telah menjadi bagian dari diskursus energi nasional. Minat dan pemahaman publik mengenai PLTS atap juga telah terlihat, ditunjukkan dengan adanya peningkatan signifikan pengguna PLTS atap. Meski demikian, pencapaian target GNSSA, yaitu kapasitas kumulatif 1 GW pada 2020 masih perlu terus diupayakan dan didorong.


IESR berpandangan bahwa energi surya akan menjadi prime mover pencapaian target energi terbarukan 23% pada 2025 dan menjadi salah satu teknologi kunci untuk mendorong transisi energi. Energi surya praktis tersedia di semua lokasi di Indonesia, teknologinya yang modular, dan mudah dipasang dan dipakai berbagai kalangan.


Untuk itu, IESR bersama-sama dengan berbagai stakeholders dan pelaku lainnya berusaha mengarusutamakan isu energi surya, khususnya teknologi PLTS atap. Pada 2017, bersama dengan Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), dan 9 lembaga lainnya, dideklarasikan Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) dengan target mencapai pemasangan 1 GWp PLTS Atap pada 2020 (setara dengan satu juta rumah).


Sepanjang 3 tahun terakhir setelah GNSSA dideklarasikan, isu energi surya telah masuk dalam diskursus energi nasional dan terdapat peningkatan minat yang signifikan pada teknologi ini. Meski demikian, jika dilihat dari target GNSSA, masih diperlukan usaha dan perbaikan regulasi serta insentif untuk mendukung adopsi energi surya di Indonesia.


Karenanya, di bulan September ini, IESR akan menyelenggarakan diskusi refleksi dengan 13 deklarator GNSSA lainnya dan perwakilan pemangku kepentingan lain yang relevan. Melalui refleksi ini diharapkan dapat dibangun kembali komitmen bersama untuk mendorong akselerasi PLTS Atap, identifikasi tantangan untuk pengembangan PLTS Atap, ide inovasi untuk mendorong adopsi PLTS Atap.

Deklarator Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap 13 September 2017

  1. Dr. Dadang Solihin, SE, MA,

  2. Ir. Rida Mulyana,

  3. I.G. Putu Suryawirawan,

  4. Dr. Andhika Prastawa,

  5. Sekjen Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI),

  6. Ketua Umum METI,

  7. Ketua Konsorsium Kemandirian Industri Fotovoltaik Indonesia (KKIFI),

  8. Nick Nurrachman,

  9. Ketua Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap (PPLSA),

  10. Ketua Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI).

  11. Ketua Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI)

  12. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)

  13. Ketua Asosiasi Kontraktor dan Jasa Energi Terbarukan (KJET)


29 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page