top of page
Search
Writer's pictureDadang Solihin

Pesta Seni Rupa Indonesia 2019

Museum Nasional Jakarta Minggu, 10 November 2019


Dadang Solihin

Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Kepariwisataan



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat siang, salam sejahtera untuk semuanya.


Yth.

- Ketua Bengkel Pelukis Militan Indonesia, Sdr. RM. Yos Soesilo;

- Pengelola Museum Nasional;

- Para Seniman, insan seni dan budaya, serta Pengunjung Museum Nasional;

- Para undangan dan hadirin yang saya banggakan.


Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa bertepatan dengan momen historis Peringatan Hari Pahlawan 10 November bagi Bangsa Indonesia kita bersama dapat menyaksikan penyelenggaraan kegiatan Pesta Seni Rupa Indonesia Tahun 2019, yang diprakarsai oleh Bengkel Pelukis Militan Indonesia.


Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya menyambut dengan baik kegiatan bernilai seni ini. Nilai-nilai kepahlawanan yang kita junjung, kiranya menyemangati dan menjadi motivasi bagi kita sebagai warga negara, untuk meningkatkan apresiasi terhadap nilai-nilai dan kekayaan budaya bangsa.


Seni rupa sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Oleh karena itulah, keberadaannya perlu terus dilestarikan dan dikembangkan. Seni rupa meliputi seni lukis, seni patung, seni kerajinan, seni grafik, seni ruang (tata-taman, tata-interior, termasuk tata panggung, arsitektur, bahkan bukan mustahil termasuk juga tata-kota).


Sejarah Seni Rupa Indonesia memiliki rentang waktu sangat panjang. Sebagian pendapat menyebutkan dimulai sejak era Raden Saleh pada abad ke-19, sedangkan pendapat lain menyebutkan pada tahun 1937. Dalam perjalanan sejarah selanjutnya (sekitar tahun 1950), lahir beberapa Sekolah Tinggi Seni Rupa.


Di Bandung, lahir Balai Pendidikan Universitas Guru Gambar (masuk Fakultas Teknik Universitas Indonesia) yang kemudian menjadi bagian Seni Rupa Institut Teknologi Bandung. Di Yogyakarta, lahir Akademi Seni Rupa Indonesia, dan terakhir tahun 1971, di Jakarta lahir Jurusan Seni dan Desain LPKJ.

Saya menyampaikan apresiasi kepada Bengkel Pelukis Militan Indonesia, atas perannya sebagai pemrakarsa kegiatan Pesta Seni Rupa Indonesia yang strategis ini.


Kita mengetahui, poros Seni Rupa Indonesia saat ini, masih berada di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Bali. Seni Rupa Indonesia saat ini berkembang, antara lain karena faktor lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi Seni) yang memang terpusat diantara poros tersebut, termasuk peran beberapa komunitas dan organisasi seperti Bengkel Pelukis Militan Indonesia.


Melalui Pesta Seni Rupa Indonesia Tahun 2019 ini, diharapkan masyarakat luas, generasi muda, pelaku seni rupa, serta berbagai pihak lainnya dapat lebih mengenal, menghormati sekaligus mengapresiasi perjuangan dan kegigihan para insan seni melalui produk dan hasil karyanya dalam mempromosikan dan memperkenalkan pentingnya seni rupa.


Bangsa yang besar bukan hanya bangsa yang hidup modern, tetapi bangsa yang mampu hidup modern tanpa harus meninggalkan kebudayaan dan nilai-nilai luhur kebudayaan bangsanya.


Akhirnya, dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, Pesta Seni Rupa Indonesia Tahun 2019 ini secara resmi saya buka.


Selamat berkarya kepada para perupa dan kepada masyarakat saya ucapkan selamat menyaksikan berbagai penampilan hasil karya para perupa. Semoga kegiatan bergengsi ini dapat dinikmati dan memperoleh apresiasi masyarakat dan wisatawan domestik dan mancanegara, termasuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Seni Rupa Indonesia yang kaya akan nilai-nilai budaya bangsa, serta menegaskan Jakarta sebagai Kota Pusat Budaya dan Destinasi Pariwisata Global.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page